Menyayat Hati! Kisah Driver Online yang Rela Antarkan Jenazah Bayi

Sabtu, 29 Februari 2020 | 19:55
Istimewa
Istimewa

Ilustrasi taksi online.

"Saya rasanya mau meledak. Saya bertanya, kenapa tidak saya saja yang meninggal saat di ICU kemarin-kemarin?" tambah dia.

Jenazah bayi Raka masuk ruang jenazah. Proses administrasi rampung dengan cepat.

Jarum jam menunjukkan pukul 18.00 WIB lebih, jenazah Raka sudah dapat dibawa pulang.

"Saat itu, saya ditanya oleh petugas jenazah, 'Bawa mobil atau tidak?'" kata Vebby.

Saat menuju RS Budi Asih, Vebby bersama suaminya menggunakan taksi online dari rumahnya.

Baca Juga: Cara Hasilkan Uang Lewat TikTok, Bisa Dapat Penghasilan hingga Rp 13,9 Miliar Sekali Posting

Petugas jenazah kemudian memberinya opsi, yakni menggunakan ambulans Pemprov DKI Jakarta atau ambulans swasta.

"Mereka bilang, ambulans DKI kemungkinan lama. Ambulans swasta mahal. Sementara ambulans mereka sedang tidak stand by," kata Vebby.

"Dalam posisi kalut gitu, saya berpikir, kalau yang namanya lama itu pasti di atas 2 jam. Kalau mahal di atas Rp 300.000. Sementara uang pegangan saya tinggal sekitar Rp 100.000," ia menambahkan.

Di tengah duka, Vebby dan suami mesti memutar otak.

Sisa uang di kantong memang sudah tipis saat itu. Pasalnya, waktu berangkat ke RS Budi Asih, Vebby dan suami hanya mengantongi uang sejumlah Rp 300.000.

Baca Juga: Nantikan Momongan Selama 6 Tahun, Ibu Hamil Ini Justru Tewas Ditabrak Wanita yang Baru Belajar Nyetir Mobil

Halaman Selanjutnya

Itu pun meminjam dari seo...
Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Wiken

Baca Lainnya