Berdasarkan data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), arak Bali biasanya digunakan masyarakat setempat sebagai penghangat tubuh dan guna keperluan upacara adat.
Sementara itu, dilansir dari Kompas.com (4/11/2022), arak Bali juga bermanfaat untuk menurunkan demam, obat rematik dan diabetes, meremajakan kulit, dan campuran bahan makanan.
Khasiat arak Bali untuk menurunkan demam tak perlu dengan cara diminum langsung.
Melainkan, cukup mencelupkan sapu tangan ke satu sloki arak dan meletakkannya di bawah pusar selama satu atau dua menit.
Proses pembuatan arak Bali
Bahan membuat arak Bali murni beragam, tergantung sumber daya alam dan ciri khas desa perajin arak.
Beberapa bahan yang dapat digunakan, seperti nira pohon kelapa, pohon enau (aren), dan pohon ental (lontar).
Petani arak akan menyadap nira pohon kelapa sehari dua kali. Kemudian, nira akan dikumpulkan dalam gentong berukuran besar yang memuat 80-90 liter.
Setelah terkumpul, nira diberi serabut kelapa dan disimpan untuk proses fermentasi selama dua sampai tiga hari.
Selain serbuk kelapa, petani juga kerap menggunakan kulit kayu bayur atau kutat.
Selesai masa fermentasi, nira yang kadar alkoholnya meningkat berubah rasa dan tekstur. Nira hasil fermentasi ini kemudian disuling selama kurang lebih 12 jam.
Baca Juga: Aneka Tips Kesehatan, Begini Cara Olah Daun Salam untuk Ramuan Herbal Diabetes