Baca Juga: Dua Kali Tes Swab Dinyatakan Negatif, Pasien Sembuh Covid-19 di Lumajang Meninggal Dunia
Lebih sedikit dari mereka yang mencari perawatan medis dan lebih cenderung mengabaikan nasihat masyarakat.
Ini adalah generalisasi besar, tetapi di seluruh populasi di dunia menempatkan pria pada risiko yang lebih besar di tengah pandemi ini.
Faktor biologis
Kendati demikian, pemahaman lain tentang risiko kematian akibat Covid-19 pada pria terus berkembang.
Para ahli menilai adanya faktor biologis yang lebih besar potensinya dalam berkontribusi terhadap angka kematian Covid-19 pada pria.
Sementara ada proporsi yang lebih tinggi dari perokok pria di banyak negara.
Di Inggris, 16,5 persen pria merokok dibandingkan dengan 13 persen wanita dan perbedaannya tidak separah di China.
Akan tetapi pria terus terwakili dalam statistik Covid-19.
"Pengamatan yang berkembang tentang peningkatan mortalitas pada pria terus terjadi di China, Italia dan Spanyol. Kami melihat ini di berbagai negara dan budaya yang sangat beragam," kata Sabra Klein, profesor di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health.
Klein tidak berpikir jika merokok menjadi faktor utama penyebab tingginya kematian Covid-19 pada pria.