Tetapi keesokan harinya, Takao memenangkan keputusan pengadilan lain yang memerintahkan penghentian sementara proses eksekusi sampai persidangan di Pengadilan Tinggi Tokyo dimulai tahun berikutnya.
Takao Shito masih merawat pertanian organiknya di tengah Bandara Narita, dan menjual hasil bumi segar kepada sekitar 400 pelanggan. Bahkan, pandemi Covid-19 tidak berdampak negatif terhadap perekonomiannya.
Sebaliknya, pandemi virus corona membuat penerbangan di Bandara Narita tidak beroperasi.
Artikel ini telah tayang di GridHits.ID dengan judul Tolak Sogokan 25 Miliar Rupiah dari Pemerintah, Keluarga Petani Ini Bertahan Hidup Selama 20 Tahun di Dalam Bandara
(*)