Saat ini, Gudang Garam menguasai sekitar 26% pasar rokok di Indonesia, terutama memproduksi jenis kretek yang dikenal sebagai rokok kretek.
Penamaan rokok kretek ini berdasarkan suara berderak yang dihasilkan dari pembakaran cengkeh.
Bumbu cengkeh yang merupakan tanaman asli Indonesia, ditambahkan ke tembakau, memberikan aroma manis dan mengeluarkan eugenol, bahan kimia yang membuat tenggorokan mati rasa.
Sembilan dari setiap 10 batang rokok yang diisap di negara ini adalah rokok kretek.
Dibalik kesuksesan Gudang Garam, ada peran besar sosok istri Surya Wonowidjojo, yakni Tan Siok Tjien yang ikut membesarkan perusahaan rokok ini.
Baca Juga: Demi Kencani Model Dewasa di Media Sosial, Anak Orang Kaya di China Ini Rela Habiskan Rp10 Miliar
Setelah Surya Wonowidjojo meninggal, Tan Siok Tjien mendapat warisan kekayaan dari sang suami.
Menurut laporan 2018, Tan Siok Tjien memiliki saham melalui perusahaan induk Suryaduta Investama dan Suryamitra Kusuma.
Kini, setelah pemilik utama Gudang Garam Tan Siok Tjien dan Surya Winowidjojo meninggal dunia, anak-anak mengambil alih perusahaan.
Gudang Garam saat ini dipimpin oleh anak pertama urya Wonowidjojo dan Tan Siok Tjien, yakni Rachman Halim.
Rachman Halim, yang mengambil alih kendali setelah kematian ayahnya, memodernisasi pabrik.
Susilo Wonowidjojo menjadi presiden direktur pada tahun 2009, sedangkan adik perempuannya Juni Setiawati Wonowidjojo diangkat sebagai komisaris utama.