Baca Juga: Terbukti Efektif, Studi Israel Temukan 94% Penurunan Kasus Gejala COVID-19 dengan Vaksin Pfizer
"Jadi kita bersama-sama dengan teman-teman dari Aivita Biomedical Corporation dari Amerika Serikat dan juga dengan Universitas Diponegoro dan Rumah Sakit Kariadi Semarang ini bahu-membahu mewujudkan vaksin berbasis dendritic cell," imbuhnya.
Melansir dari Wartakotalive.com, Vaksin Nusantara telah sampai pada tahap uji klinis fase kedua.
Vaknus sendiri bisa diproduksi secara masal apabila Vaknus bisa lolos semua tahap uji klinis sekaligus mendapat izin dari BPOM dan MUI.
Baca Juga: Jelang Summer Olympic Games, Jepang Lakukan Vaksinasi Covid-19 Pfizer Inc di Akhir Februari 2021
Terawan juga mengatakan Vaknus bisa diproduksi mencapai 10 juta dosis per bulannya.
“Kita harus punya kemampuan mandiri untuk membuat vaksin COVID 19 yang platformnya individual,” terangnya.
Mantan Tenaga Ahli Menteri Kesehatan, Andi membeberkan bahwa Terawan menginisiasi perkembangan Vaknus setelah mendapat amanah dari Presiden Jokowi.
Menurutnya, Terawan langsung membentuk tim untuk pengembangan Vaksin Nusantara.
“Maka Pak Terawan bergegas membentuk tim. Hanya satu bulan setelah diperintah secara lisan oleh Presiden Jokowi sudah dimulai pengembangan Vaksin Nusantara.
Itu bentuk kepatuhan dan ketaatan beliau pada instruksi Jokowi,” kata Andi.