Apalagi dari Asprov misalnya ada artis atau influencer dari Yogyakarta minta untuk support dan saya mau akan membantu.
Kemarin Atta Halilintar dan Mas Gilang (presiden Arema) saya ajak juga.
Intinya kami kolaborasikan sport entertaint dan digitalnya,” tambahnya lagi.
Adapun, Waketum PSSI, Iwan Budianto meminta stakeholder sepak bola di daerah membuka lebar hati dan pikiran untuk melihat digitalisasi sebagai hal positif.
Menurutnya, saat ini sudah seharusnya anak-anak muda yang berinisiatif dan membuat program untuk membantu memajukan sepakbola Indonesia, seturut perkembangan jaman.
“Kami tidak bisa memaksakan menjalankan organisasi sepak bola dengan pengalaman puluhan tahun ke belakang. Eranya berbeda dengan digitalisasi yang harus diikuti.
Harapannya bisa tercipta kolaborasi digital hingga level Askot/Askab sehingga sepak bola kita bisa maju utamanya secara prestasi dan industri,” tandas Iwan.
(*)