yang kemudian bisa dibawa ke pembuat kebijakan masing-masing negara,” ujar Ning.
Baca Juga: Muncul Benjolan Asing di Payudara? Waspada Jadi Salah Satu Ciri Kanker Payudara
Ditambahkan oleh Ketua PERABOI, dr. Walta Gautama Sp.B(K) Onk, lewat forum ini, para stakeholder bisa belajar cara pengumpulan data dan pembuatan regulasi yang berpihak pada pasien.
“Di forum SEABCS kita ingin sharing bagaimana cara mereka mendapatkan data, mengatur regulasi supaya pasien yang ditemukan kanker tahap dini tidak butuh waktu lama untuk ditangani.
Apalagi soal teknik operasi kita tidak ketinggalan dengan negara lain,” katanya.
SEABCS pertama kali diadakan di Vietnam tahun 2016.
Yasayan Kanker Payudara Indonesia aktif menjadi peserta sejak SEABCS ke-2 tahun 2017, serta setelahnya selalu hadir dan berpartisipasi aktif setiap tahun.
(*)