"Bahwasanya Nabi SAW berdoa ketika kesusahan, misalnya pasukan perang, beliau berharap bisa menang, ada masalah-masalah paceklik yang sedang datang, musim panas," jelasnyadilansirBanjarmasin Post.
Doa tersebut diriwayatkan hadist Dari Ibnu Abas ra. yang menceritakan bahwa Rasulullah SAWapabila mengalami kesulitan beliau membaca doa ini:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ
وَرَبُّ الْأَرْضِ
وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ
Laa ilaaha illallahul ‘adziimul haliim, laa ilaaha illallahu rabbu; ‘arsyil ‘adziim, laa ilaaha illallahu rabbus samaawaati, wa rabbul ardhi, wa rabbul ‘arsyhil kariim.
Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Allah yang Maha Agung lagi Maha Penyantun, Tidak ada Tuhan selain Allah, Rabb ‘Arasy yang Agung. Tidak ada Tuhan selain Allah, Rabb langit dan Rabb bumi, Rabb ‘Arsy yang mulia.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam hadist lain, dari Abu Bakrah ra., menceritakan bahwa Rasulullah SAWpernah mengajarkan doa ini di kala resah, gundah menghadapi kesulitan atau kesusahan:
اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ