Di tahun yang sama, ia juga sebagai pemain harapan dalam Festival Film Indonesia (FFI) pada drama Asmara Dara.
Dalam Festival Film Asia Pasifik di Seoul, Suzanna muda juga pernah memperoleh gelar Aktris Terpopuler se-Asia tahun 1972.
Ia pernah menjadi nominasi Pemeran Utama Wanita Terbaik Piala Citra FFI tahun 1979 dalam aktingnya di Pulau Cinta.
Memainkan Film Ratu Ilmu Hitam juga berhasil menghantarkannya pada kategori yang sama pada 1982.
Awal tahun 1990-an menjadi tahun terakhir sulung dari lima bersaudara berdarah campuran Jerman, Belanda, Jawa dan Manado ini bermiain di dunia perfilman.
Lalu menginjak usia 61 tahun, Suzanna kembali berlakon bukan dalam film tapi dalam dunia sinetron berjudul Selma dan Ular Siluman yang ditayangkan di RCTI tahun 2003.
Dalam usia yang tidak muda lagi, Suzana memilih undur dari dunia perfilman hingga kematian menjemput pada 2008 silam.
Namun, kisah kematiannya pernah menjadi misteri.
Sebab, keluarga dan orang-orang baru mengetahui kematian Suzanna setelah jenazahnya sudah dimakamkan.
Diberitakan Tribunnews via Kompas.tv, selain itu, setelah kematiannya tidak ada misa atau doa di kediaman Suzanna.
Namun 10 tahun setelah kematiannya, sang suami Clift Sangra, menuturkan bahwa penyakit diabetes sang istri yang menjadi penyabab kematiannya secara tiba-tiba.
Keterangan Clift diperkuat Kapolresta Magelang, AKP Purwanto Har Widodo, kala itu yang mengonfirmasi kalau kematian Suzanna wajar.