Jika pemerintah di Pyongyang lumpuh, rencana kontingensi Korea Selatan dan Amerika yang bernama OPLAN 5029 dilaporkan akan ikut bermain.
Rencana ini berarti mengamankan perbatasan dan batasi pergerakan Korea Utara terhadap senjata nuklir mereka jika pemerintah tidak dapat menggunakannya atau kendalinya menjadi tidak jelas.
"Pertanyaan besarnya adalah: Kapan akan dilakukan OPLAN dan indikator apa yang akan Anda jadikan acuan untuk lakukan itu?
"Karena operasi satu negara 'mengamankan negara lain' dapat dilihat sebagai rencana penjajahan.
"Kemudian kekacauan bisa lebih parah lagi," ujar Vipin Narang, spesialis nuklir Korea Utara di MIT.
Kekhawatiran terbesar Amerika adalah stok nuklir Korea Utara digunakan, dicuri atau dijual oleh pihak tidak bertanggung jawab.
"Jika Amerika tidak punya rencana untuk masuk dan mengamankan nuklir Korea Utara, tapi justru ke arah yang kita semua tahu ke mana mereka akan bertindak, maka kita tidak lakukan pekerjaan kita dengan baik," ujar Ralph Cossa, presiden think Tank Forum Pasifik di Hawaii.
"Lebih dari itu, masuk akal untuk Amerika atau Korsel masuk dan terlibat dalam perebutan kekuasaan di Korea Utara."
Risiko salah langkah Amerika selama lumpuhnya Korea Utara dapat menjadi sangat besar.
Dari risiko tersebut akan ada koordinasi dengan militer Korea Selatan saat angkatan bersenjata China masuk dan beroperasi di Korea Utara.
Pasalnya, China juga bisa lakukan biayai usaha militer dan kemanusiaan di sana.