Mirisnya Hidup Gadis Korek Api, Rahangnya Membusuk Lantaran Hal Ini

Puspita Rahayu - Kamis, 06 Oktober 2022 | 05:30
 
Saat Revolusi Industri, kesejahteraan buruh tidak diperhatikan. Salah satunya adalah contoh kasus gadis korek api yang rahangnya busuk karena uap fosfor.
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Bryant_%26_May_%E2%80%98Pearl%E2%80%99_safety_matches,_Londo
Wellcome Collection gallery

Saat Revolusi Industri, kesejahteraan buruh tidak diperhatikan. Salah satunya adalah contoh kasus gadis korek api yang rahangnya busuk karena uap fosfor.

Dilansir darinationalgeographic.grid.id, pada tahun 1880 Bryant and May telah menjadi salah satu produsen korek api terbesar yang menggunakan fosfor putih beracun.

Baca Juga: PILU! Ini Kesaksian Korban Selamat Tragedi Kanjuruhan, Kawan-Kawan Tewas dengan Wajah Membiru

Bryant and May yang memiliki kekuasaan besar justru memaksa buruh untuk bekerja dengan intensitas tinggi tanpa gaji yang sebanding.

Bukan hanya soal ekonomi, para pekerja harus mengalami penderitaan lantaran uap beracun yang mematikan dari fosfor korek api.

Ujung korek api terbuat dari fosfor putih agar dapat menyala dengan baik.

Sayangnya, uap yang dikeluarkan oleh senyawa ini sangat beracun dan mematikan bagi pekerjanya.

Efeknya, sebagian besar gadis-gadis buruh itu menunjukkan gejala aneh yang disebutrahangPhossy.

Mengenaskan, gejala yang tampak begitu jelas adalah adanya pembusukan di bagian rahang.

Bukan hanya itu, rahang mereka juga lambat laun mengeluarkan bau busuk yang tidak sedap.

Penyakit tersebut lama-kelamaan membuat mereka mengalami cacat pada wajah disertai rasa sakit yang amat sangat.

Tingginya korban akibat industri korek api tersebut telah dicatat oleh rumah sakit setempat.

Kala itu, tidak ada pengobatan paling baik selain mencabut rahang mereka untuk mencegah penyebaran penyakit.

Source : nationalgeographic.co.id

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest