Tak berhenti sampai di sana, efek yang bakal dirasakan para penderita nyatanya juga berkelanjutan.
Dokter mengatakan bahwa hal tersebut akan membuat mereka memiliki umur lebih pendek.
Kondisi padat di pabrik-pabrik abad ke-19 membuat para gadis korek api menghirup fosfor putih dalam jumlah yang beracun.
Dengan korban berjatuhan yang semakin tidak terkendali, muncul desakan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi buruh.
Hal tersebut lantas dikaitkan dengan penghilangan uap yang mematikan namun justru mendapat penolakan.
Dalam hal ini, lagi-lagi masyarakat kecil menjadi korban kekejaman materi.
Para gadis korban korek api ini juga harus menangung hukuman berupa potongan upah apabila mereka datang terlambat, membuang bahan mentah, dan beragam kesalahan kecil lainnya.
Namun, hal tersebut tetap mereka jalani demi menghidupi sanak saudara di rumah.
Kondisi yangs semakin kacau membuat para pekerja turun ke jalan untuk menuntut keadilan.
Berkat keberanian mereka, pemerintah Inggris lantas melarang penggunaan fosfor putih dalam produksi korek api.
Baca Juga: Kisah Pilu Nyai Dasima hingga Mariam Si Manis Jembatan Ancol yang Lekat dengan Pergundikan VOC