Dengan demikian, tempe mendoan artinya kegiatan memasak dengan minyak panas yang banyak dengan cepat, sehingga masakan tidak benar-benar matang.
Menurut keterangan di situs resmi Google, tempeh pertama kali didokumentasikan pada tahun 1600-an di Desa Tembayat, Klaten, Jawa Tengah, Indonesia dan tercatat dalam Serat Centhini, kompilasi dua belas jilid kisah dan ajaran Jawa, ditulis dalam bentuk syair dan diterbitkan pada tahun 1814.
Untuk tempe mendoan sendiri mempunyai jenis tempe yang khusus, dengan ciri bentuk yang tipis.
Pengolahan tempe mendoan dapat dilakukan menjadi tiga macam, yaitu mendoan goreng basah, mendoan goreng kering dan juga keripik mendoan.
Orang-orang di seluruh dunia biasanya mengonsumsi tempe sebagai pengganti daging, dipadukan dengan nasi dan sayuran.
Ini menawarkan berbagai manfaat kesehatan, seperti meningkatkan kesehatan usus dan otak.
Kaya akan nutrisi seperti protein, serat, prebiotik, dan vitamin B12, tempeh atau tempe mendoan yang berbahan dasar kedelai yang diproses secara minimal ini menjadi pilihan populer bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia dan muncul di kalangan pencinta kesehatan di seluruh dunia.
Berbagai daun dapat digunakan untuk membungkus tempeh selama fermentasi.
Daun waru, jati, dan jambu adalah beberapa yang tertua, sedangkan daun pisang adalah yang paling populer di Indonesia.
Nama tempe mendoan juga disematkan pada tempe mentah tipis khusus walaupun masih belum digoreng, dengan tujuan untuk memudahkan dalam transaksi jual beli tempe dan juga untuk membedakan dengan jenis tempe yang lain.
Ada banyak cara untuk mengonsumsi tempeh, tetapi karena rasanya yang enak, 'tempe goreng' atau tempe mendoan telah menjadi hidangan tempe yang paling populer.