GridHype.ID - Di tengah kita menjalankan ibadah puasa adakalanya imun kita turun.
Akibatnya beberapa dari kita terserang flu dan pilek.
Hal inipun tentu akan membuat kita merasa tak nyaman menjalani aktivias sehari-hari kita.
Tidak sedikit cara dilakukan untuk meredakan pernapasan, termasuk memakai inhaler atau salah satu alat medis atau obat yang digunakan untuk penderita penyakit saluran pernafasan atau asma dengan model semprot ataupun hirup.
Puasa di bulan Ramadan adalah salah satu ibadah yang wajib dijalani setiap muslim.
Selain menahan lapar dan haus, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan selama puasa.
Salah satunya adalah larangan memasukkan benda ke rongga mulut atau tubuh.
Lantas, apakah memakai inhaler bisa membatalkan puasa?
Berikut penjelasan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Baca Juga: Bukan Sekadar Isi Perut, Quraish Shihab Jelaskan Keistimewaan Sahur Saat Berpuasa
Ketua Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis mengatakan, perkara yang secara kaidah membatalkan puasa adalah memasukkan sesuatu sampai pada pencernaan, khususnya makanan dan minuman.
"Jadi kaidah membatalkan itu adalah memasukkan sesuatu sampai pencernaan. Khususnya makanan dan minuman," ujar Cholil.
Atas dasar itu, Cholil mengatakan, alat pelega nafas yang dihirup dari hidung juga diperbolehkan untuk digunakan saat berpuasa Ramadhan.
"Boleh saja, seperti halnya ketika kita flu ya. Itu boleh saja," kata Cholil.
Hal yang sama diungkap Mantan Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah, Wahid Ahmadi.
Ia menjelaskan menghirup Inhaler saat berpuasa karena flu tidaklah membatalkan puasa.
Para ulama telah membahas hal ini dan menyatakan dalam kaitannya dengan inhealer ini, yang dihirup adalah berbentuk zatnya saja.
"Sudah banyak dibahas oleh ulama, jadi kalau kita hanya menghirup benda yang bentuknya zat saja, kayak uap misalnya ya, uap air, atau asap, itu masuk ke dalam mulut ke hidup tidak ada masalah," terang Wahid Ahmadi dalam program Tanya Ustaz Tribunnews.com.
Ia mencontohkan kasus lain seperti ketika menghirup asap rokok.
Baca Juga: Keceplosan Ngomong Anjir Saat Puasa, Bisakah Membatalkannya?
Ketika ada orang yang merokok, saat berada di sebelahnya dan asap tersebut terhirup, maka hal itu juga tidak ada masalah.
"Ada orang merokok misalnya, kita disebelahnya, kemudian asap rokoknya masuk ke rongga mulut kita atau hidung tidak ada masalah."
"Merokoknya enggak boleh, tapi kalau ada orang lain merokok dan kita (ikut) menghirup asapnya, engga ada masalah," jelasnya.
Secara prinsip, yang membatalkan puasa adalah masuknya minuman atau barang kedalam lubang seperti mulut, hidung atau telinga.
"Karena itu Inhaler juga termasuk gas ya, tidak ada masalah juga. Boleh," tutupnya.
(*)